Sabtu, 04 Juli 2009

PUISI BUAT TERKASIH

Aku mencintainya dalam diamku...
dalam riak-riak sunyi yang mendekap mulutku agar kuberhenti berbunyi
menyimpan tiap kepulan-kepulan rinduku dalam botol-botol tertutup yang hanya kan terbuka jika Ia melihatku bernyanyi lagu sepi...
Tenggelam dalam mimpi-mimpi liar tak berhenti walau bulan tlah jatuh pada subuh yg menepi.

Aku tetap mencintainya dalam diamku...
membiarkan rantai kehidupan memasung seluruh tubuhku agar berhenti berdetak
mengikhlaskan tetesan airmata tak berhenti menitik dalam muara kebahagiaanku dalam terali
melepaskan semua egois milikku,tersapu oleh ciuman embun pada daun-daun pagi.

Aku memujanya dalam diamku...
bersujud pada malam setengah yang mengejekku dalam denting pilu
bertahan merindukannya seperti pekat hitam langit dimalam tak bersinar
menanti dan terus menanti bagai lintah pada kulit menempel meski tak berarti...

Aku selalu kan mencintainya...
dan aku tau Ia kan tetap mencintaiku
Walau alam tak mempunyai lembaran lagi yang kan menuliskan tentang kisahku ini
semua hanya kan tersimpan dihati...
Begitu... Rapi...( Hanya dalam diam...)
SENGAJA
By Veetree
Kutuliskan sepenggal untaian kisah kita yang kurasa pasti tlah “SAMA” kita ukir dalam lembaran jiwa…
Kisah yang Biru dan berpijar kelabu dalam kalbu…
Mungkin picisan adanya, berbicara tentang riasan cinta yang selalu berganti rupa…
Kadang Kuning, Merah lalu membiru menyerbu…
Selalu berganti…terganti…
Setiap ciuman musim, merubah imaji kita…
Aku sadar, Kau dan aku telah sama rupa, tentang betapa kecewanya kita pada Waktu, tentang rantai yang mengekangmu kuat dan memberaikan mimpi-mimpi kita. Kita SAMA kecewa…
Lalu salahkah jiwa kecil kita jika terengkuh satu untuk menjadi kuat ?
Bulan boleh saja MARAH! Angin boleh saja berteriak kuat memaki. Badai boleh saja datang menghantam.Sama juga luapan air yang mungkin kan ludahi kita untuk mencemooh. BIARKAN ! Biarkan saja…
Biarkan saja karena mereka takkan pernah memahami kita, Kekosongan jiwa kita. Tahukah kau sayang ? Bahwa
AKU…
KAMU…
MEREKA…
BERBEDA !
Maka biarkan saja kita mengalir. Walaupun kita hanya punya gemericik, hanya gemericik. Tak mengapa…

Bagiku….
Cinta tak perlu berbentuk HATI
Cinta tak harus membentuk JANTUNG
Cinta tak mesti adalah USAPAN
Cinta tak perlu adalah IKATAN

Yang kutahu cinta adalah KAU !
Kau yang bisa mengerti tanpa perlu kembali tuk kujelaskan, tentang apa itu arti cinta.
Karena CINTA tak memiliki bahasa apapun untuk diterjemahkan…
Kasihku, Biarkanlah segalanya berjalan…
APA ADANYA !
AKOE
By : veetree

Kau tau’
Dalam kesepian…
Aku merasakan diriku tertuang penuh didalamnya.
Kesunyian bathin…
Kesendirian yang merengkuh kuat tubuh rapuhku…
Terpasung dalam rahim yang penuh, tergambarkan secermat jaring laba-laba yang rapuh dalam ketelitiannya.
Kesunyian ini memasang satu topeng pada wajah sedihku dan menyiapkan topeng lain untuk cerita kegembiraanku.
Di balik itu, aku tetaplah sang jalang terbuang…
Seperti biduk, pikiranku mengambang tak tentu arah
Aku seperti anak panah yang terlepas dari rengkuhan sang busur, melesat tak kembali dan tak dirindukan.
Seperti menginginkan satu pelukan, aku bagai si pungguk yang kecewa pada sang bulan.
Tak mampu kurengkuh impianku itu dalam satu saja mimpi sisaku. Aku tak memiliki daya pada kasih milikku…
Kekasihku cintaku dilubuk…
Kini satu-satunya tongkat untuk rapuhku adalah bahumu
Tempat tangisku kuteteskan’
Tempat kuusap peluh didahiku’
Aku hanya memilikimu dan tak ada lagi ‘harta’ku selain cintamu yang satu.
Aku berharap tak kau campakkan aku dalam duka tangisku, aku tak peduli jika wajah murungku bernyanyi sendu tak terbasuh usapmu, KAU akan selalu menjadi kulit dan ragaku, hangatkan aku saat tubuh dinginku tersapu oleh bahagia yang berlalu meninggalkan aku…
Aku bahagia karenamu.
Do U Ever

By : Veetree

Pernahkah kau mencintai seseorang hingga jiwamu bergetar hanya karena kau memikirkannya ?

Pernahkah kau merasakan lumpuh semua syaraf perasamu hanya karena kau merindukannya ?

Pernahkah lelah hatimu menanti dalam ketidakpastian namun kau tetap bertahan dalam kebimbangan itu dan tak pernah menuntut perhatiannya walau sejenak tuk menjawabmu?

Pernahkah kau berfikir untuk mengakhiri semua harap & impianmu, mencoba menghapus semua asa dan berlari menjauhi sunyinya waktu…namun pada satu titik hidupmu, jiwamu meratap dan bersedih lalu kaupun kembali pulang mengikuti kata hatimu dan tanpa ragu kau kan kembali bermimpi (mimpi yang sama)

Kau berkorban, berharap, menanti, bersabar, menunggu…
dalam kesendirian yang sedih dan tak kau temukan siluet lain selain bayangannya saja…

Hatimu berperang, namun hatimu mendamaikanmu…
Hatimu menangis, namun hatimu pula yang menenangkanmu…
Hatimu Marah, Namun kembali hatimu menasehatimu…
Hatimu berteriak, namun hatimu jua yang mendiamkanmu..

Segala cacian yang terlontar tak memiliki arti
Karena CINTA lah yang telah memelukmu, merengkuhmu, mengecupmu, mendekapmu, MEMENJARAKANMU !
Kau tetap bahagia,walau dihatimu terdapat luka tusuk kecil yang begitu dalam. Kau namakan Ia (PENGORBANAN) …
Begitu Egoiskah Cinta ???

TAK SEMPURNA

By : veetree

Aku tak pernah sempurna
Seperti denting irama pecah dari gendang yang tertabuh
Seperti tangisan batin yang melengking tak terdengar
Seperti merasakan kekosongan dalam penuhnya jiwa

Aku tak sempurna
Seperti bunga tak berkelopak
Seperti riak kecil dalam kuatnya gelombang badai
Seperti parasit yang tak punya malu

Aku sungguh tak pernah sempurna
Setelah segalanya berlalu…
Sejak lengkingan tawamu meninggalkanku
Sejak kau menyakitiku dan mulai meludahi setiaku
Sejak kau berpaling dan tak ingin melihat rapuhku
Sejak kau menyanjungku hanya sebagai bangkaimu
Sejak itu… AKU TAK PERNAH LAGI SEMPURNA

Aku takkan sempurna tanpa cintamu
Dan kaupun tak sempurna…Tanpa AKU !
HEMBUSKAN PADA ANGIN

By : Veetree

Ketika hati nyanyikan dentingan kenyataan
Aku mengutuk sesali keadaan
Sungguh…
Betapa ingin ku menghamba
Pada angkuhnya cinta yang berbicara
Namun aku hanya dapat diam
Dan hembuskan resah milikku pada angin…Menyapa…

Tawa yang kupunya
Terhapus sapu oleh Luka
Hanya menyisakan sayatan dalam yang menganga
Lalu dalam rapuh...
Ku usung tubuhku ketepian sandiwara
Aku memang terluka !
Namun aku tak dapat berkata-kata
Selain menghembuskan resahku pada angin…Menyala…

Disaat ku kehilangan arah…
Aku tak tahu dimana mesti kusandarkan kecewa
Aku hanya kan berhenti melangkah sejenak
Lalu menghembuskan nafas dalamku pada”nya”
Karena ku tahu…
Hanya pada hembusannya,
Dapat Kubagi…”RASA JIWA”