Sabtu, 04 Juli 2009

AKOE
By : veetree

Kau tau’
Dalam kesepian…
Aku merasakan diriku tertuang penuh didalamnya.
Kesunyian bathin…
Kesendirian yang merengkuh kuat tubuh rapuhku…
Terpasung dalam rahim yang penuh, tergambarkan secermat jaring laba-laba yang rapuh dalam ketelitiannya.
Kesunyian ini memasang satu topeng pada wajah sedihku dan menyiapkan topeng lain untuk cerita kegembiraanku.
Di balik itu, aku tetaplah sang jalang terbuang…
Seperti biduk, pikiranku mengambang tak tentu arah
Aku seperti anak panah yang terlepas dari rengkuhan sang busur, melesat tak kembali dan tak dirindukan.
Seperti menginginkan satu pelukan, aku bagai si pungguk yang kecewa pada sang bulan.
Tak mampu kurengkuh impianku itu dalam satu saja mimpi sisaku. Aku tak memiliki daya pada kasih milikku…
Kekasihku cintaku dilubuk…
Kini satu-satunya tongkat untuk rapuhku adalah bahumu
Tempat tangisku kuteteskan’
Tempat kuusap peluh didahiku’
Aku hanya memilikimu dan tak ada lagi ‘harta’ku selain cintamu yang satu.
Aku berharap tak kau campakkan aku dalam duka tangisku, aku tak peduli jika wajah murungku bernyanyi sendu tak terbasuh usapmu, KAU akan selalu menjadi kulit dan ragaku, hangatkan aku saat tubuh dinginku tersapu oleh bahagia yang berlalu meninggalkan aku…
Aku bahagia karenamu.

1 komentar: